Jumat, 20 September 2013

Awal cerita KKN

Awal cerita KKN, saya sudah siap untuk mengabdi di ranah Karimunjawa. Gambaran pantai yang elok, nelayan, dan kehangatan masyarakatnya pun sudah tergambar di dalam benak saya. Minggu demi minggu telah dilalui kelompok kami, entah berapa kali rapat yang sudah dilalui saya lupa. Hingga suatu hari mendekati plotting lokasi KKN, kelompok kami mendapat kabar bahwa ada kelompok lain yang menikung kami untuk KKN di lokasi yang sama.Padahal masalah perijinan dll sudah beres dari waktu yang cukup lama.
Akhirnya, hari yang ditunggu datang juga, Lembaga yang menaungi KKN di kampus saya pun sudah mengumumkan lokasi-lokasi mana saja yang akan ditempati ketika KKN beserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Setiba di kampus saya pun langsung mengecek di web Lembaga tersebut, seret scroll dari atas hingga bawah pun lokasi kami tidak tertera di sana. Sebagian orang dari kelompok kami pun mencoba mendatangi Lembaga tersebut untuk mengklarifikasi penyebab tidak diloloskannya tim kami ke Karimunjawa.
Dan dengan enteng pihak lembaga menjawab “ya sudah kalau tidak ada di sana (pengumuman ploting) maka tidak lolos dan nampaknya mereka (lembaga tersebut) tidak mau mengambil resiko yang berlebih dengan meloloskan kelompok kami dan kelompok pesaing kita.
Dari hasil tersebut saya dan teman-teman pun akhirnya mencari tim KKN yang masih kekurangan anggota. Dan kami mendapatkan dua tim yang masih kekurangan anggota yaitu tim di NTT dan di Sulawesi. Kami pun melakukan rapat untuk mencari lokasi mana yang dapat mengampu semua anggota kami. Tidak semua tim di KKN kami ada yang mau ke luar Jawa hanya sebagian saja. Akhirnya sebagian anggota tim memutuskan untuk bergabung ke tim yang berada di NTT. Sedangkan saya dan Rifan masih mempunyai waktu kurang dari 24 jam untuk mendapatkan lokasi KKN. Akhirnya kita dengan asal-asalan mengisi lokasi di akun KKN kami dengan memilih wilayah Jawa Tengah.
Masih merasa kurang aman karena wilayah yang kurang menarik, tiba-tiba Sukma (teman se-jurusan) mengajak kami masuk ke dalam tim KKN-nya karena masih kekurangan anggota. Singkat cerita saya datang di unit KKN NTB-11 ini dari ajakan teman saya Sukma.
Awal masuk ke dalam tim ini yang saya lihat adalah wajah-wajah serius dengan tatapan yang penuh ambisi untuk merealisasikan program-program yang sudah dirancang. Rapat demi rapat saya lalui di tim baru ini, rasa canggung dan masih kurang nyaman pun sempat saya rasakan. Hingga akhirnya rasa itu berbalik 360” setelah saya mengenal seluruh anggota ini dalam dua bulan KKN.

0 komentar:

Posting Komentar