Jumat, 23 Maret 2012

Sejarah singkat kampung Babadan Baru

Asal mula desa Babadan Baru awalnya merupakan desa pindahan dari desa Babadan Lama yang terletak di daerah Gedong Kuning (sebelah barat gedung J.E.C). Hal tersebut dikarenakan pada zaman pendudukan Jepang sekitar tahun 1941-1942 daerah tersebut digunakan sebagai tangsi (kompi) oleh militer tentara Jepang. Oleh karena itu, maka diadakanlah bedol desa. Sebagian besar penduduknya berpindah dan bermukim di daerah Kentungan. Selang beberapa waktu kemudian, mereka sepakat member nama daerah tersebut dengan nama “Babadan Baru”. Sedangkan sebagian kecil penduduknya ada yang tersebar dan memilih tinggal di daerah Kuncen, Notoprajan, Suronatan, Kauman.
Orang pertama yang tinggal di desa Babadan Baru adalah Mbah Hawiyan, Mbah Jayadi, Mbah Asrop, Mbah Muhawiyu, Mbah Munodo, serta Mbah Muhajir. Sedangkan yang menjabat sebagai dukuh pertama kali di daerah tersebut adalah Pak Taryo yang merupakan anggota PKI (Partai Komunis Indonesia). Dan yang menjabat sebagai lurah pertama pada masa itu adalah Mbah Kromo Rejo yang berkuasa selama 42 tahun. Karena latar belakang itulah warga Babadan Lama dan Babadan Baru bisa dikatakan mempunyai hubungan yang harmonis. Hal tersebut dapat dilihat ketika hari raya Idul Fitri, mereka saling bersilaturahim.

0 komentar:

Posting Komentar